Wedang Kacang
Ada kebiasaan baru di kalangan teman - teman muda di kantor saya sekarang ini. Wedang kacang. Minuman hangat, manis, kental dan berasa teramat gurih manakala di minum di sore hari, dalam kebersamaan yang hangat.
Minuman khas Semarang ini sebenarnya baru akhir – akhir ini saja bisa saya nikmati.
Sungguh, sebelumnya minuman ini jenis yang sangat saya hindari. Seperti layaknya wedang ronde yang (buat saya) hanya terminum bila disajikan dalam suguhan dingin tanpa bau jahe yang menyengat. Jelas, sangat bertolak belakang dengan susu, minuman favorit yang dengan membayangkannya saja bisa membuat saya meneguk air liur
Well, ternyata lumayan juga. Wedang kacang tanah dengan gula merah dalam santan kental beraroma duren, hmmm, yummy..
Dan cerita selanjutnya, bisa ditebak, ketagihan abiiiss.
Wedang kacang.. Bagi saya , mungkin bukan jenis wedangnya atau kacangnya atau juga tempat belinya yang membuat ketagihan. Toh kalo bagi saya, minuman ini yang (tadinya) tidak begitu saya sukai, juga tidak terlalu istimewa kok.
Mungkin lagi, kalo dipikir –pikir, (buat saya) cara menikmatinyalah yang membuat segala sesuatunya terasa gurih, nikmat dan mantap. Sore –sore, bareng dengan teman – teman kantor yang bagi saya sudah menjadi keluarga kedua, kebersamaan yang hangat, persahabatan dan persaudaraan, membuat menu wedang kacang di sore hari menjadi sesuatu yang saya nanti – nantikan.
Well, saya jadi merasakan indahnya persahabatan dan kebersamaan di tengah prosesi rutinitas yang kadang menjenuhkan.. lewat semangkok wedang kacang.
Maret 2008
Kadang kebahagiaan memang ditemukan dalam kesederhanaan
Kapan kita ke wedang kacang lagi...?
Minuman khas Semarang ini sebenarnya baru akhir – akhir ini saja bisa saya nikmati.
Sungguh, sebelumnya minuman ini jenis yang sangat saya hindari. Seperti layaknya wedang ronde yang (buat saya) hanya terminum bila disajikan dalam suguhan dingin tanpa bau jahe yang menyengat. Jelas, sangat bertolak belakang dengan susu, minuman favorit yang dengan membayangkannya saja bisa membuat saya meneguk air liur
Well, ternyata lumayan juga. Wedang kacang tanah dengan gula merah dalam santan kental beraroma duren, hmmm, yummy..
Dan cerita selanjutnya, bisa ditebak, ketagihan abiiiss.
Wedang kacang.. Bagi saya , mungkin bukan jenis wedangnya atau kacangnya atau juga tempat belinya yang membuat ketagihan. Toh kalo bagi saya, minuman ini yang (tadinya) tidak begitu saya sukai, juga tidak terlalu istimewa kok.
Mungkin lagi, kalo dipikir –pikir, (buat saya) cara menikmatinyalah yang membuat segala sesuatunya terasa gurih, nikmat dan mantap. Sore –sore, bareng dengan teman – teman kantor yang bagi saya sudah menjadi keluarga kedua, kebersamaan yang hangat, persahabatan dan persaudaraan, membuat menu wedang kacang di sore hari menjadi sesuatu yang saya nanti – nantikan.
Well, saya jadi merasakan indahnya persahabatan dan kebersamaan di tengah prosesi rutinitas yang kadang menjenuhkan.. lewat semangkok wedang kacang.
Maret 2008
Kadang kebahagiaan memang ditemukan dalam kesederhanaan
Kapan kita ke wedang kacang lagi...?
Comments