Gatotkaca vs Superman

Sebagai generasi tahun 80-an, sedikit banyak saya mengenal dua tokoh ini. Meski diakui kalo Superman dimata saya lebih terlihat ganteng, keren, gaul dibanding Gatotkaca yang berkumis tebal, membuat saya merinding takut dicium,..

Menurut saya, ada kesamaan antara Superman, tokoh dalam fim besutan Amerika sono, dengan Gatotkaca, tokoh wayang tradisional Jawa kita. Superman manusia imajinatif modern itu bisa terbang, kuat dan matanya memancarkan sinar laser. Demikian juga Gatotkaca, dengan jargon ‘otot kawat balung wesi’, manusia robotik ini juga bisa terbang dan punya ajian pukulan petir dan halilintar.

Well, meski sama – sama manusia robotik yang imajinatif, tetapi Superman ini lebih terkenal namanya, mendunia, merasuki pikiran manusia, nggak cuma anak – anak, tapi juga orang dewasa seperti teman – teman saya dikantor. Bahkan salah seorang sahabat wanita yang sudah seperti kakak saya sendiri, kesengsem berat sama Superman, sampai – sampai tiap malam duduk di depan televisi rumahnya untuk menjabani sang idola. Itu dilakukannya sehabis menidurkan 3 anaknya lho.... Walaaaaah..

Saya sih suka juga dengan Superman. Meski nggak sampe ngefans berat ato nggak bisa tidur gara – gara mikirin sang idola. Bagi saya toh manusiawi ini, lha memang pemeran Superman itu ngganteng, keren, smart, pake kacamata lagi (cowok pake kacamata itu bagi saya keren buanget), kurang apa coba? Hehe...
Tapi kalo saya pikir – pikir, misal mas Gatot juga cukur kumis tebalnya, menghapus make up tebal di wajahnya, trus dandan keren, pake jins dan kemeja lengan panjang digulung selengan, lengkap dengan kacamata bingkai item..hmmm...bisalah saya dan semua orang di Indonesia kesengsem berat dan nggak akan berpaling darinya.. (walah kok jadi ngawurrr..)

Superman emang terkenal abis. Keterkenalannya ini bisa jadi nggak lain nggak bukan karena ‘kekuatan’ yang membayangi kehidupan Superman. Bukan sinar laser matanya lho, tapi kekuatan ekonomi yang menggerakkan media informasi untuk melambungkan nama Superman di dunia internasional. Beda dengan Gatotkaca kita yang namanya terbatas dikenal hanya di Jawa. Itupun sudah sangat jarang dikenal oleh anak –anak yang merupakan titik sentral penanaman nilai – nilai strategis. Menurut saya, ini mungkin saja terjadi karena nggak ada sama sekali dorongan untuk melambungkan si Gatotkaca menjadi tokoh imaji dunia, bahkan sekarang ini seperti berhenti pada mimpi – mimpi mitos adiluhung saja.

Well, tragika yang sesungguhnya terjadi,

Haruskah si Gatotkaca selalu tertindas oleh Superman?

April, 2008
Otot kawat balung wesi, ternyata nggak menjamin kamu lebih dikenal yo mas?

Comments

Popular Posts