"Whatever doesn't kill you, makes you stronger ..."
Juga cinta, dan putus cinta. Bukan begitu, teman?
Cinta itu membingungkan. Segala sesuatu tidak bisa dirasionalkan untuk bisa mendefinisikan cinta sebagai apa atau bagaimana. Emosi yang menggebu – gebu dan seringkali tak kenal banyak perhitungan di seminya satu cinta untuk kemudian berubah seiring waktu. Adalah waktu, dan jarak, dan konflik, dan perbedaan pendapat, dan kesalahpahaman, dan friksi tapi juga saat-saat menyenangkan, mimpi bersama, dan semua momen mendebarkan lah yang membentuk cinta itu.. Segala faset emosi yang bisa dialami manusia terangkum di dalamnya. Dari rasa hormat, segan, tertarik, sedih, kecewa, putus asa, berharap ... semua teralami dalam cinta. Cinta yang bagaimanapun juga, cinta kepada siapa juga.
Hidup terasa runtuh dari makna, kata beberapa teman yang pernah patah hati. Nggak bergairah, kehilangan semangat, kehilangan kehidupan. Tujuan yang selama ini diidamkan dan dikonstruksi sedikit demi sedikit tiba-tiba terobek dengan kasar. Kasar dan tiba-tiba ... menyakitkan.
Cinta ... cinta ...
Untuk benar – benar melepas cinta yang tadinya dimiliki itu sejenak membuat hidup menjadi kosong. Bukan mati, teman. Hanya kosong, ruang diri yang tiba – tiba hampa, dimana terjadi jeda sejenak dalam waktu untuk memahami makna hidup yang sebenarnya. Well, pemaknaan ini sebenarnya diwarnai pengalamanku sendiri beberapa tahun lalu sih :)
Sekarang sih udah bisa ngomong, kalo semua itu merupakan proses alami - termasuk kesadaran tatkala cinta menguap dari suatu hubungan.. Dan pastinya yang telah terjadi menjadi pelajaran mahal buat yang pernah merasakan jatuh cinta dan (sekaligus) patah hati. Mahal, namun segala sesuatu yang sudah terjadi itu akan berperan penting untuk membentuk karakter mereka.
Makes you stronger .. and wise..
Cinta itu membingungkan. Segala sesuatu tidak bisa dirasionalkan untuk bisa mendefinisikan cinta sebagai apa atau bagaimana. Emosi yang menggebu – gebu dan seringkali tak kenal banyak perhitungan di seminya satu cinta untuk kemudian berubah seiring waktu. Adalah waktu, dan jarak, dan konflik, dan perbedaan pendapat, dan kesalahpahaman, dan friksi tapi juga saat-saat menyenangkan, mimpi bersama, dan semua momen mendebarkan lah yang membentuk cinta itu.. Segala faset emosi yang bisa dialami manusia terangkum di dalamnya. Dari rasa hormat, segan, tertarik, sedih, kecewa, putus asa, berharap ... semua teralami dalam cinta. Cinta yang bagaimanapun juga, cinta kepada siapa juga.
Hidup terasa runtuh dari makna, kata beberapa teman yang pernah patah hati. Nggak bergairah, kehilangan semangat, kehilangan kehidupan. Tujuan yang selama ini diidamkan dan dikonstruksi sedikit demi sedikit tiba-tiba terobek dengan kasar. Kasar dan tiba-tiba ... menyakitkan.
Cinta ... cinta ...
Untuk benar – benar melepas cinta yang tadinya dimiliki itu sejenak membuat hidup menjadi kosong. Bukan mati, teman. Hanya kosong, ruang diri yang tiba – tiba hampa, dimana terjadi jeda sejenak dalam waktu untuk memahami makna hidup yang sebenarnya. Well, pemaknaan ini sebenarnya diwarnai pengalamanku sendiri beberapa tahun lalu sih :)
Sekarang sih udah bisa ngomong, kalo semua itu merupakan proses alami - termasuk kesadaran tatkala cinta menguap dari suatu hubungan.. Dan pastinya yang telah terjadi menjadi pelajaran mahal buat yang pernah merasakan jatuh cinta dan (sekaligus) patah hati. Mahal, namun segala sesuatu yang sudah terjadi itu akan berperan penting untuk membentuk karakter mereka.
Makes you stronger .. and wise..
Comments