Mendefinisikan orang lain

Absurditas bila kita bicara bagaimana mendefinisikan orang lain. Akan menjadi sesuatu yang penting manakala kita berhadapan dengan suatu persoalan dalam interaksi. Sekaligus menjadi pelajaran hidup yang teramat berharga manakala definisi yang selama ini kita berikan ternyata salah.

Comments

Anonymous said…
mendefenisikan orang lain...??
Jangankan orang lain, mendefenisikan diri kita sendiri, saya kira, nampaknya juga absurd. Defenisi kita tentang orang lain hanya bagian kecil yang kita tangkap dari kedirian orang lain tersebut. Itu pun sifatnya artifisial dan masih sementara...

Bijak sekali renungan Ahmad Wahib dalam catatan hariannya :

"saya bukan Wahib, tapi saya sedang menjadi Wahib"....kira-kira begitu katanya..

> aku link juga blognya mbak..
Anonymous said…
mendefenisikan orang lain...??
Jangankan orang lain, mendefenisikan diri kita sendiri, saya kira, nampaknya juga absurd. Defenisi kita tentang orang lain hanya bagian kecil yang kita tangkap dari kedirian orang lain tersebut. Itu pun sifatnya artifisial dan masih sementara...

Bijak sekali renungan Ahmad Wahib dalam catatan hariannya :

"saya bukan Wahib, tapi saya sedang menjadi Wahib"....kira-kira begitu katanya..

> aku link juga blognya mbak..
♥ Fa ♥ said…
Setuju banget mas Hilman, definisi ttg orglain sifatnya sangat artifisial dan sementara. Tapi bagi saya saat ini ternyata jadi satu hal yang teramat penting untuk membaca 'peta' pertemanan dan mengerti arti persahabatan :)

Dengan mendefinisikan orang lain, kadang membantu saya semakin mensyukuri apa yang sudah ALLAH berikan,
beberapa belas hati sahabat,
memang tidak banyak,
tapi anugrahNYA ini sangat luar biasa berarti buat saya.. :)

Popular Posts