Tanah datar

Sahabat,

Terkadang kita sering memilih untuk merasakan ketimbang menikmati. Merasakan kesedihan hingga melemahkan diri dan pikir.

Pernahkah kau mencoba pilihan untuk menikmati dibanding sekedar merasakan?

Cobalah,

akan ada banyak ketidakpuasan dalam 'merasakan' menjadi kebersyukuran ketika kita memilih untuk 'menikmati'nya.

Sebagai manusia, hati dan indera kita dibentuk dan dilatih oleh kekaguman, kekagetan dan perih yang ekstrim. Perumpamaan gunung... saat-saat dimana kita kaget atawa kagum atawa bahagia luar biasa itu puncak, saat-saat dimana kita merana itu lembah. Dan seringkali kita mengingat hari kita dengan merayakan puncak atau lembah yang kita lewati hari itu. Skop makronya, kita menulis hidup kita, dengan mengingat dan merayakan puncak dan lembah itu.

Padahal sebenarnya, berkat besar, keindahan besar, itu ada juga di antara puncak dan lembah ... di 'antara', di tanah datar yang juga sering kita tapaki tanpa peduli, tanpa terasa. Keindahan kesederhanaan. Keindahan anugerah.

Bahwa kita hidup. Bahwa kita bernafas, bahwa kita ada.
Bahwa kita memiliki teman yang meski tak banyak, namun begitu berharga.

Keindahan yang sederhana, namun sering luput karena ia bukan puncak, juga bukan lembah.

Ia hanya tanah datar.

Dalam segala macam usaha dan amal perbuatan, hanya dengan ketulusan hati yang sesungguhnya-lah jalan satu-satunya untuk kita memperoleh cita dan cinta. Maka setinggi apapun cita dan cinta yang terkandung dalam kalbu kita, sebesar itu yang akan diperoleh…, sebab segala sesuatu yang terindah dan terbaik di dunia, tak bisa dilihat, tak bisa diraba, tapi bisa dirasakan untuk dinikmati sebagai rasa yukur dalam hati, bagi yang bersanubari.

Terimakasih ya Allah, untuk puncak-puncak dalam hidup di mana kami berkesempatan untuk melihat keseluruhan kami dengan penuh syukur.

Terimakasih untuk lembah-lembah dimana kami dapat melihat ketinggian menjulang di seputar, belajar percaya kalau ketinggianMu melampaui dinding-dinding yang mengurung langkah kami.

Dan ya Allah, terimakasih untuk tanah datar yang melegakan kaki kami yang lelah.

-------------------------------------------------------------------
Terimakasih ya Allah, untuk kesempatan menikmati setiap yang dirasakan sebagai kebersyukuran.

Comments

Popular Posts