Pola Energi
Ini ilmu ekonomi sederhana. Jika penghasilan setara dengan pengeluaran, saldo di rekening bank tak akan berubah.
Seperti rekening tabungan, Bumi juga punya ‘rekening energi’. Setiap detik radiasi Matahari sampai ke Bumi dalam jumlah yang konstan. Sekitar 30 % dipantulkan kembali, sementara atmosfer, benua dan samudra menyerap sisa 70 % -nya. Saat ‘pendapatan’ energi terakumulasi, Bumi juga membelanjakannya – meradiasikan energi panas yang tersimpan, kembali ke luar angkasa.
Sepanjang sejarah manusia, energi yang dikeluarkan dan yang diserap setara, sehingga suhu total Bumi kurang lebih adalah tetap. Namun sepertinya, hal itu kini berubah. Bumi menyimpan panasnya melaluigas atomesferis – uap air berbentuk awan gelap, CO2, metana dan lain – lain – yang memerangkap sebagian panas yang diradiasikan permukaan planet. Inilah efek rumah kaca yang terkenal itu.
Aktivitas manusia, termasuk membakar bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara, bisa jadi meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca secara dramatis dan menaikkan level CO2 sekitar 36% lebih tinggi dibanding saat abad ke – 18 (sebelum ada revolusi industri tentunya).
Kontribusi kita sebagai manusia inilah yang menyebabkan meningkatnya kinerja termostat di rumah kaca.
Saya jadi merasa beruntung karena nggak berani nyetir mobil. Dengan hobi travelling (dan shopping) macem saya ini, mungkin sumbangan saya untuk memanaskan Bumi jadi semakin besar kalau saya kemana – mana bawa mobil sendiri. Dengan taksi, saya harus bisa memanage kantong saya lebih ketat untuk bepergian sendiri, ya minimal untuk pergi dan pulang kampuslah.
Hmm, ternyata nggak bisa nyetir itu indah lho Pa, Ma ...
Jadi aku nggak usah belajar nyetir lagi yaa, udah hampir 10 tahun, boseeenn..
Seperti rekening tabungan, Bumi juga punya ‘rekening energi’. Setiap detik radiasi Matahari sampai ke Bumi dalam jumlah yang konstan. Sekitar 30 % dipantulkan kembali, sementara atmosfer, benua dan samudra menyerap sisa 70 % -nya. Saat ‘pendapatan’ energi terakumulasi, Bumi juga membelanjakannya – meradiasikan energi panas yang tersimpan, kembali ke luar angkasa.
Sepanjang sejarah manusia, energi yang dikeluarkan dan yang diserap setara, sehingga suhu total Bumi kurang lebih adalah tetap. Namun sepertinya, hal itu kini berubah. Bumi menyimpan panasnya melaluigas atomesferis – uap air berbentuk awan gelap, CO2, metana dan lain – lain – yang memerangkap sebagian panas yang diradiasikan permukaan planet. Inilah efek rumah kaca yang terkenal itu.
Aktivitas manusia, termasuk membakar bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara, bisa jadi meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca secara dramatis dan menaikkan level CO2 sekitar 36% lebih tinggi dibanding saat abad ke – 18 (sebelum ada revolusi industri tentunya).
Kontribusi kita sebagai manusia inilah yang menyebabkan meningkatnya kinerja termostat di rumah kaca.
Saya jadi merasa beruntung karena nggak berani nyetir mobil. Dengan hobi travelling (dan shopping) macem saya ini, mungkin sumbangan saya untuk memanaskan Bumi jadi semakin besar kalau saya kemana – mana bawa mobil sendiri. Dengan taksi, saya harus bisa memanage kantong saya lebih ketat untuk bepergian sendiri, ya minimal untuk pergi dan pulang kampuslah.
Hmm, ternyata nggak bisa nyetir itu indah lho Pa, Ma ...
Jadi aku nggak usah belajar nyetir lagi yaa, udah hampir 10 tahun, boseeenn..
Comments